Social Icons

.

Senin, 05 Agustus 2013

MATERI DAMKAR (part1 alat pemadam api portable modern)


 Alat pemadam api Portable.

Pengertian : merupakan alat pemadam api yang mudah / dapat dibawa (dipindah), mudah dibawa maksudnya adalah mudah dijinjing ataupun mudah didorong bagi yang menggunakan roda, Daya pemadaman sangat terbatas sehingga fungsinya hanya sebagai pemadaman api awal saja. Penggunaan alat pemadam portabel ini haruslah disesuaikan dengan klasifikasi kebakaran yang terjadi. Serta penempatannya haruslah mudah dijangkau dan ditemukan.
Untuk posisi penempatan alat pemadam portabel ini haruslah pada setiap 200m² atau pada setiap ruang dengan kapasitas yang disesuaikan, mudah terjangkau, jarak antara lantai dan alat 1 s.d 1,25 meter, mudah terlihat, jarak maksimum pemepatan peralatan pemadam api portable di suatu lokasi dalam suatu bangunandari satu fire point ke fire point lainnya kurang lebih 15 meter, alat pemadam api portable jenis CO2 atau jenis busa hanya dipasang pada ruangan atau bangunan yang mempunyai tingkat bahaya tertentu, ditempatkan sesuai kondisi lokasi yang membahayakan.
Jenis alat pemadam api portabel.

1.  Alat pemadam api tradisional / sederhana; merupakan alat pemadam api bukan buatan pabrik, biasanya memanfaatkan benda/barang yang dapat digunakan sebagai alat pemadam yang mudah dibawa, seperti   selimut api (fire blanket), pemukul, cambukapi, ember yang diisi oleh air, dll.

2. Alat pemadam api modern; merupakan alat pemadam api yang dibuat khusus oleh pabrik alat pemadam kebakaran. Alat pemadam api modern ini terbagi lagi atas beberapa jenis, yaitu :




a. Water Pressurized type, merupakan alat pemadam api modern dengan bahan dasar pemadam air dengan tekanan udara yang dimampatkan, untuk pemampatan air yang terdapat dalam tabung dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga dorong (udara yang dimampatkan) untuk memancarkan keluarnya air (Stored pressure type water extinguisher) dan menggunakan tenaga dorong cartridge gas CO2/N2 (Cartridge operated type water extinguisher). Alat pemadam api ini efektif untuk memadamkan api kelas A. Konstruksi alat ini terdiri dari tabung ukuran 2,5 gallon dan unit penutup tabung terdiri dari tuas penekan, handel pegangan, pin pengaman, meter penunjuk
 tekanan, pentil, pipa pemancar dan filter, slang pemancar dan tekanan tabung berkisar 90 s.d 125 psi, dan bentuk pancaran padat (solid stream) dengan jarak  pancaran +  13 meter dan lama pancaran  +  1 menit.

b. Chemical Foam Type, merupakan suatu alat pemadam api dengan menggunakan busa kimia sebagai bahan pemadamnya. Bahan dasar pembentukan busa ini terdiri dari : Larutan Sodium bicarbonate   (NaHCO3)  dengan volume 7,5 liter ditempatkan di tabung bagian luar dan disebut dengan larutan B dan Larutan Aluminium sulphate  (Al2SO4) dengan volume 1,5 liter ditempatkan di tabung bagian dalam  dan disebut dengan larutan A. Dari reaksi kimia  larutan A dan larutan B menghasilkan gelembung CO2 dan busa pancaran yang dihasilkan terdapat dari pengembangan kedua larutan sebesar +   tujuh kali dengan percobaan bahwa setiap 2,5 gallon larutan (A dan B) akan menghasilkan delapan belas gallon foam. Karakteristik pancaran dari alat pemadam ini ialah pancaran yang padat (solid stream), Jarak pancaran  30 – 40 feet, Lama pancaran kurang lebih 1,5 menit dan Efektif untuk api kelas B.

c.    Foam Pressurized Type(Mechanical Foam dan Air), merupakan alat pemadam portabel yang menggunakan cartride yang berisi gas N2 untuk memberikan tekanan pada tabung. Alat pemadam api foam pressurized type ini sangat efektif untuk memadamkan api kelas B.)  Isi foam pressurized ini terdiri atas : Foam konsentrat AFFF / FFFP, Air, Gas N2. Karateristik kemampuan alat ini meliputi : Pancaran kedua jenis tersebut sama (solid stream  /padat), Jarak pancaran mendatar 3 s.d 4 meter, Lama pancaran 30 s.d 50 detik.

d. Carbon Dioxide Type   ( CO2 ), merupakan alat pemadam api portabel dengan bahan dasar pemadam ialah Co2 yang bersifat mendinginkan atau menurunkan suhu bahan yang terbakar. Karakteristik alat pemadam api Gas CO2 ini meliputi : Gas CO2 ditekan pada 800 – 900 psi pada temperatur 88º F (suhu ruang) karena pada temperatur di bawah 88º F suhu ruang, gas CO2 berbentuk cairan, Berat gas CO2 ini 1,5 kali lebih berat dari udara, sifat Gas CO2 ialah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan tidak dapat terbakar. Karena pengembangan gas CO2 tergantung kepada temperatur setempat dan alat pemadam ini tidak baik digunakan memadamkan api pada ruangan tertutup / sempit dan akan berakibat Berat gas akan menutup udara sehingga mengurangi unsur pembakaran pada pernapasan petugas, karena pengembangan mengikuti temperatur setempat maka suhu pada ruangan tersebut sangat tinggi akibat penjalaran panasnya api, sehingga kemungkinan ruang tersebut dapat meledak. karena cepatnya pengembangan dari bentuk cairan menjadi gas ketika CO2 meninggalkan corong,  maka 30% dari cairan akan menghasilkan salju padat atau es kering  (solid snow or dry ice), gas yang keluar dari corong hanya sebesar +   80% sedang 20% lainnya tertinggal pada slang pemancar , corong dll. Jenis pancaran yang dihasilkan ialah pancaran Fog Stream dengan jarak pancaran  3 s.d 8 feet, lama pancaran  +    8 s.d 10 detik  dan sangat efektif digunakan untuk memadamkan api kelas C.

e.   Dry Chemical Powder  (tepung kimia kering), merupakan alat pemadam api yang sangat populer dan digunakan secara luas berupa campuran berbentuk bubuk yang terdiri dari berbagai unsur atau senyawa kimia berbentuk padat atau butiran halus seperti tepung. Alat pemadam ini banyak digunakan baik untuk alat pemadam api portable , peralatan bergerak seperti mobil pemadam atau instalasi tetap. Awalnya bahan yang dikembangkan untuk menghasilkan tepung kering ini adalah borax dan sodium bicarbonate yang disebut juga tepung kimia kering (dry chemical Powder). Bahan yang paling banyak digunakan adalah jenis Sodium Bicarbonate karena lebih efektif dari bahan pemadam api yang lain. Kemudian ditemukan bahan pemadam jenis serbaguna (multipurpose) dengan bahan dasar monoammonium phosphate dan berbahan dasar potassium bicarbonate yang dapat digunakan untuk semua kelas api. Dalam fase berikutnya dikembangkan jenis yang disebut “super K” dengan bahan dasar potassium chloride dan berbahan dasar urea potassium bicarbonate. Dengan demikian jenis bahan dasar yang banyak digunakan untuk pemadaman yaitu : Sodium bicarbonate, Potassium bicarbonate, Potassium chloride, Urea potassium bicarbonate, Monoammonium phosphate. Untuk meningkatkan efektifitas dalam pemadaman dan penyimpanan ditambahkan berbagai macam bahan yang dicampurkan ke bahan dasar tepung untuk mencegah penggumpalan. Bahan tambahan yang dimaksud yaitu :  Metalik stearates,  Trikalsium fosfat, Silikon. Sifat fisik dry chemical powder yang perlu mendapat perhatian antara lain :
>Kestabilan; Dalam temperatur normal , tepung kimia kering sangat stabil dan tidak mudah berubah bentuk. Namun demikian ada juga beberapa jenis bahan yang tidak tahan temperatur tinggi dan meleleh sehingga terjadi gumpalan.   Untuk itu, suhu penyimpanan harus dijaga agar tidak terlalu tinggi atau melebihi 150º F.
>Toksisitas; Unsur-unsur yang terdapat dalam tepung kimia kering tidak mengandung sifat toksik yang tinggi karena itu relatif aman digunakan.   Namun demikian, karena tepung kimia kering ini merupakan partikel debu yang sangat halus, maka dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan menimbulkan gangguan kesehatan.
Berdasarkan hasil pengujian tepung kimia kering,  maka dapat diperoleh data sebagai berikut: Jenis potassium bicarbonate lebih efektif dibanding sodium bicarbonate,  Jenis monoammonium phosphate sedikit lebih baik dibanding sodium bicarbonate.

Sifat atau mekanisme pemadaman pada alat pemadam ini ialah :

> Prinsip pemisahan (smothering) merupakan salah satu sifat terbaik tepung kimia kering adalah kemampuan untuk menyelimuti kebakaran dengan debu yang disemburkan.  Proses penyelimutan ini terjadi karena adanya gas CO2 yang dilepaskan ketika senyawa sodium bicarbonate mendapat panas dari api.   CO2 yang terbentuk meningkatkan kemampuan untuk memadamkan api. Jika tepung kimia kering jenis serbaguna (multipurpose) berbahan dasar monoamonium phosphate disemprotkan ke api kelas A , maka akan meninggalkan bekas berupa kerak pada permukaan benda yang terbakar.   Kerak keras tersebut adalah metaphosphate acid yang terbentuk ketika senyawa monoamonium phosphate terkea panas dari api.  Kerak ini sekaligus berfunsi menutupi permukaan benda yang terbakar.sehingga membatasi kontak dengan oxygen (efek smothering) sehingga api dapat dipadamkan.
>Prinsip pendinginan  (cooling) ; tepung kimia kering juga memiliki efek pendinginan walaupun tidak sebaik atau sebesar bahan mengandung air.   Mekanisme pendinginan ini terbentuk dari gas CO2 yang dihasilkan dalam proses kontak dengan api.
> Pemutusan rantai reaksi; Disamping faktor tersebut di atas bahan pemadam jenis tepung kimia kering juga mempunyai kemampuan untuk memutus mata rantai reaksi (chain reaction).   Ketika terjadi panas akibat kebakaran , maka senyawa yang terurai dari tepung kimia kering ini akan merusak reaksi pembakaran (segitiga api) sehingga reaksi berantai terputus.
Jenis pancaran; Pancaran yang dihasilkan adalah pancaran mengembang/mengepul .    Jarak dan lamanya waktu memancar tergantung dari masing-masing tipe.  Alat pemadam api ini sangat baik untuk memadamkan kebakaran roda pesawat udara (jenis dry powder);

f. Halon merupakan  Salah satu media pemadam yang popular , namun menjadi kontroversial.  Bahan ini mirip dengan CO2, karena disimpan dalam bentuk cair dan akan berubah menjadi uap atau gas jika disemprotkan ke api. Keunggulan utama adalah memadamkan api dengan cara memutuskan rantai reaksi api. Seperti halnya denganCO2 , halon juga tergolong media pemadam yang bersih dan daya pemadamannya sangat tinggi dibandingkan dengan media pemadam lain. Namun kelemahan halon adalah karena mengandung senyawa Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang dianggap dapat merusak lapisan ozon di atmosfir. Halon bermacam jenis dan digunakan sebagai bahan    pemadam api dalam sistim portable dan sistim tetap (fixed installation).  Namun saat ini penggunaannya sudah dibatasi dan tidak diproduksi lagi dan hanya boleh dipakai karena masih tersedia dan tidak dibenarkan untuk diisi ulang.      Berdasarkan KEPPRES No 23 tahun 1992 tentang Pengesahan “Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer” yang mengatur pengurangansecara bertahap dan penghentian pemakaian bahan bahan yang merusak ozon , maka halon juga mulai dibatasi pemakaiannya sehingga harus dicari alternatif sebagai media penggantinya.
Ada beberapa alternatif media pengganti halon  (halon replacement agent) tetapi harus memenuhi persyaratan yang harus disesuaikan dengan 3 aspek yaitu  :

1)    Environmental aspect (aspek lingkungan);
2)    Health and safety aspect (aspek kesehatan dan keselamatan kerja;
3)     Fire Extinguishment aspect (aspek teknis pemadaman api);
Industri pemadam kebakaran mencoba mengembangkan berbagai bahan pengganti halon dengan merk dagang berbeda misalnya Halotron, FM200, AF 11 dll yang aman terhadap lingkungan serta fungsi, cara penggunaan , cara pengisian dan cara perawatan sama halnya seperti gas CO2.

Tanda / Simbol  Alat Pemadam Api Portable

Tanda simbol alat pemadam api dibedakan atas 4 macam yaitu :
a.  Untuk api klas A , adalah ordinary combustible dengan tanda gambar segitiga sama sisi dengan dasar warna hijau dan  ditengahnya dengan huruf  A dan tulisan  “ ORDINARY COMBUSTIBLE”;
b. Untuk api klas B , adalah flammable liquids dengan tanda gambar bujur sangkar dengan dasar warna merah dan ditengahnya dengan huruf  B dan tulisan  “ FLAMMABLE LIQUIDS”;
c. Untuk api klas C , adalah electrical equipment dengan tanda gambar lingkaran dan warna dasar biru serta di tengahnya ditulis dengan huruf “ C “ dan diberi tulisan ELECTRICAL EQUIPMENT;
d. Untuk api kelas D adalah combustible metals dengan tanda bintang lima warna dasar kuning dan ditengahnya ditulis dengan huruf “D” dan diberi tulisan COMBUSTIBLES METALS;



Sebab-sebab terjadinya kebakaran dapat dibagi menjadi 3faktor :

1. Bahan yang mudah terbakar- Barang padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll),
2. Panas ( Suhu )- Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya,(sumber panas dari Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energimekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara)
3. Oksigen ( O2 )- Adanya Zat Asam ( O2 ) yang cukup.Kandungan (kadar) O2ditentukan dengan persentasi (%), makin besar kadar oksigenmaka api akan menyala makin hebat, sedangkan pada kadaroksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api. Dalamkeadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 %, makaudara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup.
Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukuptersedia. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bentuk hubungansegitiga kebakaran sebagai berikut :
Perlu diperhatikan apabila salah satu dari sisi dari segita tersebut diatastidak ada, maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi setiap kebakaranyang terjadi dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :
a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,
b. Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar

Jenis dan Macam Alat Pemadam KebakaranBerdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadibeberapa jenis antara lain :
  1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat
  2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas
  3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik
  4. Api kelas D, bahan yang terbakar logamKlasifikasi jenis kebakaran terbuit diatas terbentuk sesudah tahun 1970,sebelumnya hanya kelas A, B, C.
Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran :
  • Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar
  • Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
  • Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar.
  • Bahan Pemadam KebakaranBahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakaipada saat ini antara lain :
  1. Bahan pemadam Air
  2. Bahan pemadam Busa (Foam)
  3. Bahan pemadam Gas CO2
  4. Bahan pemadam powder kering (Dry chemical)
  5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)
Bahan pemadam Air- Bahan pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakandalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.
- Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menahan/menolak dan mengusir masuknya oksigen apabila dikabutkan.
- Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak digunakandengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air antara lain :
  • a. Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebihbesar. 1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal,sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal.
  • b. Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengaturnozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
  • c. Menghasilkanudara segar
  • d. Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)
Keuntungan dan kerugian bahan air :
Keuntungan:
  1. sebagai media pendingin yang baik
  2. mudah didapat dan besar jumlahnya
  3. biaya eksploitasi rendah
Kerugian :
  1. menghantar listrik
  2. dikapal dapat mengganggu keseimbangan(stabilitas)
  3. dapat merusak barang-barang berharga tertentuseperti alat-alat elektronik
  4. menambah panas apabila terkena karbit kopramentah, atau bahan-bahan kimia tertentu
  • Bahan pemadam Busa (Foam)- Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B(minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran bendapadat (Kelas A) kurang baik , Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busaadalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalamproses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaanbenda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.
Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :a. Busa kimia ( Chemis )b. Busa mekanis- Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yangmudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudahlarut dalam air
  • Bahan pemadam Gas CO2- Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupagasdan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaranterutama kelas C. Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapatmengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudarasampai 12 % – 15 %- Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidakmenghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih.
  • Bahan pemadaman Tepung (powder) kimia kering (drychemical)- Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,- Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,
  • Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaranyang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher)
  1. Tidak menghantar listrik,- Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikatgas-gas lain yang membahayakan,
  2. Dapat menurunkan suhu,- Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitusebagai berikut :
  1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiupterlalu kuat maka penggunaa dry chemical ini tidak efisien,
  2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapatterbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut. Untuk lebih jelasnya bagimana tindakan dan technik pemadaman yg benar mengunakan alat jenis pemadamnan yg berbeda lihat video bawah .

1 komentar: